Sempurna Dunia
Chapter 1 Air di Daun Talas
R. Ikbal
bit fiktif "Tai, nge-lag lagi, mesin tolol, padahal nanggung tinggal 50k doang darah si macan-nya, dasar tai", dengan urat kepala yang mengeras dan dahi mengerut aku marah sendiri. "Napa lu tong, kok gak nge-hit, dikit lagi nih padahal, bantuin dong, ntar modar nih satu -P", Nanda sahabat ku,
Kesurupan yang satu ini, sedikit ada perbedaan. Para korban yang kesurupan tidak tidak akan menggelinjang-gelinjang seperti orang gila, tapi membanting-banting mouse, menggosok-gosokannya ke meja dengan kasar, menekan-nekan tombol keyboard dengan seluruh tenaga, seperti orang main pukul-pukul kepala tikus yang keluar dari dalam lubang, tetapi si tikus tidak pernah terkena pukulan dan keluar dari lubang lain dengan senyuman mengejek, ....terdengar seperti pengalaman pribadi saja. Selain itu orang yang kesurupan si hantu lag ini biasanya juga berteriak, "tai... Asu.... Fu*ck... Babi..." dan kata kotor lain yang tidak perlu ku sebutkan semuanya satu persatu, karena ku yakin, kalian juga pasti sudah hafal. Itu semua terjadi tanpa mereka sadari, seperti orang kesurupan setan sebenarnya, tidak tahu-menahu setelah sadar, seperti bayi yang lahir tanpa dosa.
Koneksi internet yang kurang bagus, sering putus putus, saat di ping sering muncul, "request time out", itu menjadi salah satu penyebab terjadinya lag saat bermain game online ini. Biasanya itu terjadi ketika bermain dengan mengandalkan internet dari modem murah 200ribuan, menggunakan kartu sim dengan kuota super gede, harga super murah dan kualitas super super cacad, namun bagi anak kos-an seperti ku, itu sudah cukup mendingan. Dibanding harus ke-warnet tiap hari, membayar 3ribu perjam atau paket biling 4jam,10ribu, mungkin itu memang tidak terlalu mahal, tapi coba kali-kan, 3ribu bisa menjadi 18ribu, Kalian pasti tau maksudku sob. Tidak mungkin orang main game, apalagi game online, baik pemula apalagi yang sudah overdosis, akan main selama 1jam. Uhhh.... Omong kosong.... Bualan semata, "seperti air didaun talas".... maaf salah pepatah ya, tapi... Ayolah, jangan munafik sob, semua orang juga sudah tahu itu. Kalau di total, minimal ya... 30ribuan lah sehari untuk main diwarnet 6jam plus rokok dan cemilan.
150ribu satu minggu, bagi gamers yang sudah maniac, paling cuma bisa main PB pakai pestol air doang, udah keduluan head shot sama lawan yang pakai magnum. Maksud ku, si maniac ini, tidak akan puas kalau Cuma bisa main game saja. Sejata bagus, armor kuat, sampai bisa nge-ultrakillin lawan,tidak akan cukup dengan alokasi anggaran yang cuma 150k perminggu. Voucher game online, mereka butuh butuh itu buat bisa jadi dewa saat main. Berbeda dibanding voucher pulsa telepon genggam yang sering elu pakai phone sex sama cewe jablay tiap malam, voucher game online digunakan untuk beli, senjata, armor, item penting, dan perlengkapan penunjang, sehingga karakter game para maniac ini, “char” biasa gamers sebut begitu, menjadi “dewa” didalam game yang mereka mainkan. Kalau ditotal-total kasar, sebulan pengeluaran para maniac ini bisa sampai 2 MILYAR DOLAR negri paman sam, ........ Waw angka yang fantastis bukan, ......super sekali. Gua becanda sob, ka gak segitu juga kali, masa nyampai milyaran, dolar amerika lagi, tapi serius, 600ribu sebulan, cuma buat game dan pernak-perniknya, bagi ku sudah kelewatan. Untuk ukuran anak kos-an yang masih nadah saku orang tua , uang segitu sebulan elu habisin buat game, elu udah kaya anak durhaka sob, dan aku pernah menjadi anak durhaka itu, tetapi itu tidak akan ku bahas sekarang, cerita masih panjang sob, apa lagi kita juga masih opening, belum juga habis chapter pertama ini cerita.
Oke balik ke plajaran matematika yang ku bahas tadi, makanya para gamers anak kos-an seperti ku, memilih pakai modem murah, dengan paket internet super murah, kuota super gede, dan jaringan super cacad. Ya.... tentu dengan resiko sering di hampiri si hantu bernama lag tadi, tapi dari pada jadi anak durhaka, lebih baik di rasuki sama sihantu, gak dosa, paling cuma sering ganti mouse doang, karna sering di banting.
Aku orang yang tidak terlalu sering ke warnet, paling se-sekali saja, itu pun kalau Nanda yang ajak. Aku biasanya main dirumah dengan komputer lipat ku sendiri, di support prossesor core i5 buatan intel, yang disematkan di motheboard merek salah satu perusahaan IT yang setahuku cukup dikenal di kawasan Asia, Asus. Selalu menjadi kendaraan ku, memainkan game kesayangan ku di rumah.
Kurang satu menit, game ku lancar lagi, setelah nge-ping ke google. “Tong, lu gigit aja bos nya terus, biar gua yang nge-hit, kalo dah tinggal 20k gini, bos nya sering lari-sambil area”, sambil mengisap rokok mild putih, dengan tangan kiri meraih cangkir kopi, di samping monitor sebelah kiri, dengan nada suara santai Nanda menyeruh ku, tetap menggigit bos dungeon, agar selalu fokus menyerang ku, supaya anggota tim lain bisa bebas menyerang si bos, tanpa terkena serangan balik..... aku cuma membalas Nanda, dengan anggukan kepala tanpa bersuara, karna fokus menekan tombol skill penggigit.
“YEEESSSS!!!!, good job, Miki” dengan suara riang, sambil tertawa lebar, Nanda yang suka mengubah-ubah panggilan namaku, akhirnya menyebut namaku juga, memuji . Dia membuat dua orang bocah smp yang dari tadi sibuk mengumpat, karna tim PB nya kalah tiga skor, melirik ke arah Nanda. “yeee haaaa...., kan udah gua bilang Tong, kita pasti dapat uang rokok buat besok” sahut ku, sembari menyambat bungkusan rokok mild depan monitor Nanda yang sisa 4 batang lagi. “Lumayan lah, buat muter-muter besok”, balas Nanda, dengan menyeringai senang. sambil mematikan rokok yang tak disadarinya sudah tinggal puntung.
R. Ikbal
![]() |
Sempurna Dunia |
marah
waktu ngeliat karakter ku diam membatu, seperti patung-patung yang
berjejer di depan toko baju, bergaya memakaipakaian dengan brand-brand mahal seperti di pusat grosir terbesar asia tenggara yaitu tanah abang.
"Nih, lu salahin aja nih komputer tai, dari tadi gua nge-klik gak gerak-gerak char gua", dengan kesal, tapi bukan pada Nanda, lebih pada komputer yang ku mainkan, ku jawab pertanyaan Nanda, yang dari tadi terlihat fokus ke monitor tanpa berkedip sedikit pun. Mouse yang kupegang seperti mau berteriak marah saat ku banting-banting diatas meja komputer, tanpa sadar karena terlalu kesal, seperti pegulat yang membanting musuh bebuyutannya saat bertarung. Padahal semua orang tau, cara seperti itu tidak akan berguna mengatasi hang saat bermain komputer, tetapi entah mengapa, hampir semua orang melakukan hal itu, "bodoh" memang.
"Nih, lu salahin aja nih komputer tai, dari tadi gua nge-klik gak gerak-gerak char gua", dengan kesal, tapi bukan pada Nanda, lebih pada komputer yang ku mainkan, ku jawab pertanyaan Nanda, yang dari tadi terlihat fokus ke monitor tanpa berkedip sedikit pun. Mouse yang kupegang seperti mau berteriak marah saat ku banting-banting diatas meja komputer, tanpa sadar karena terlalu kesal, seperti pegulat yang membanting musuh bebuyutannya saat bertarung. Padahal semua orang tau, cara seperti itu tidak akan berguna mengatasi hang saat bermain komputer, tetapi entah mengapa, hampir semua orang melakukan hal itu, "bodoh" memang.
Dalam game online hang atau lag yang biasanya "gamers"
sering katakan, memang sering kita jumpai. Kalian para gamers atau
orang yang pernah bermain game online di rumah, di warnet, dikantor atau
dimana saja lah, walaupun cuma sekali, pasti pernah merasakan sensasi
dari lag ini. Apalagi saat permainan sedang seru-serunya, hantu sialan ini pasti muncul dan merasuki jiwa para pemain game online. Menggelinjang-gelinjang sambil berteriak, "lag... lag.. lag... aku bunuh kau",
dengan eksresi mata terbelalak, rambut kusut, urat-urat dibadan
mengeras, seperti orang yang sedang kesurupan setan. "Kagak gitu juga
keles", jadi rempong gua.
Kesurupan yang satu ini, sedikit ada perbedaan. Para korban yang kesurupan tidak tidak akan menggelinjang-gelinjang seperti orang gila, tapi membanting-banting mouse, menggosok-gosokannya ke meja dengan kasar, menekan-nekan tombol keyboard dengan seluruh tenaga, seperti orang main pukul-pukul kepala tikus yang keluar dari dalam lubang, tetapi si tikus tidak pernah terkena pukulan dan keluar dari lubang lain dengan senyuman mengejek, ....terdengar seperti pengalaman pribadi saja. Selain itu orang yang kesurupan si hantu lag ini biasanya juga berteriak, "tai... Asu.... Fu*ck... Babi..." dan kata kotor lain yang tidak perlu ku sebutkan semuanya satu persatu, karena ku yakin, kalian juga pasti sudah hafal. Itu semua terjadi tanpa mereka sadari, seperti orang kesurupan setan sebenarnya, tidak tahu-menahu setelah sadar, seperti bayi yang lahir tanpa dosa.
Koneksi internet yang kurang bagus, sering putus putus, saat di ping sering muncul, "request time out", itu menjadi salah satu penyebab terjadinya lag saat bermain game online ini. Biasanya itu terjadi ketika bermain dengan mengandalkan internet dari modem murah 200ribuan, menggunakan kartu sim dengan kuota super gede, harga super murah dan kualitas super super cacad, namun bagi anak kos-an seperti ku, itu sudah cukup mendingan. Dibanding harus ke-warnet tiap hari, membayar 3ribu perjam atau paket biling 4jam,10ribu, mungkin itu memang tidak terlalu mahal, tapi coba kali-kan, 3ribu bisa menjadi 18ribu, Kalian pasti tau maksudku sob. Tidak mungkin orang main game, apalagi game online, baik pemula apalagi yang sudah overdosis, akan main selama 1jam. Uhhh.... Omong kosong.... Bualan semata, "seperti air didaun talas".... maaf salah pepatah ya, tapi... Ayolah, jangan munafik sob, semua orang juga sudah tahu itu. Kalau di total, minimal ya... 30ribuan lah sehari untuk main diwarnet 6jam plus rokok dan cemilan.
150ribu satu minggu, bagi gamers yang sudah maniac, paling cuma bisa main PB pakai pestol air doang, udah keduluan head shot sama lawan yang pakai magnum. Maksud ku, si maniac ini, tidak akan puas kalau Cuma bisa main game saja. Sejata bagus, armor kuat, sampai bisa nge-ultrakillin lawan,tidak akan cukup dengan alokasi anggaran yang cuma 150k perminggu. Voucher game online, mereka butuh butuh itu buat bisa jadi dewa saat main. Berbeda dibanding voucher pulsa telepon genggam yang sering elu pakai phone sex sama cewe jablay tiap malam, voucher game online digunakan untuk beli, senjata, armor, item penting, dan perlengkapan penunjang, sehingga karakter game para maniac ini, “char” biasa gamers sebut begitu, menjadi “dewa” didalam game yang mereka mainkan. Kalau ditotal-total kasar, sebulan pengeluaran para maniac ini bisa sampai 2 MILYAR DOLAR negri paman sam, ........ Waw angka yang fantastis bukan, ......super sekali. Gua becanda sob, ka gak segitu juga kali, masa nyampai milyaran, dolar amerika lagi, tapi serius, 600ribu sebulan, cuma buat game dan pernak-perniknya, bagi ku sudah kelewatan. Untuk ukuran anak kos-an yang masih nadah saku orang tua , uang segitu sebulan elu habisin buat game, elu udah kaya anak durhaka sob, dan aku pernah menjadi anak durhaka itu, tetapi itu tidak akan ku bahas sekarang, cerita masih panjang sob, apa lagi kita juga masih opening, belum juga habis chapter pertama ini cerita.
Oke balik ke plajaran matematika yang ku bahas tadi, makanya para gamers anak kos-an seperti ku, memilih pakai modem murah, dengan paket internet super murah, kuota super gede, dan jaringan super cacad. Ya.... tentu dengan resiko sering di hampiri si hantu bernama lag tadi, tapi dari pada jadi anak durhaka, lebih baik di rasuki sama sihantu, gak dosa, paling cuma sering ganti mouse doang, karna sering di banting.
Spesifikasi
komputer seperti, prosessor, ram, VGA serta sistem operasi, juga
menjadi salah satu sesajen buat manggil nih hantu. Spec komputer dibawah
standar minimum yang diminta sama game, pasti bakalan bikin sang hantu
datang, maksudnya, kalian akan sering lag main game jika cuma makai
prosessor pentium3, ram 128kb, vga bawaan board serta ditunjang SO
win95. ????kira-kira masih ada ga ya, spec komputer kaya itu di zaman si
android ini. Serius, intinya spec komputer kalian rendah, game kalian
pasti lag, sebaliknya, spec komputer kalian alienware, si hantu bakalan
takut mampir.
Penyebab
si hantu ngerasuki ku sekarang, jelas bukan gara-gara spec komputer
yang kupakai sekarang. Bangunan dua lantai, tidak menjulang kelangit,
tapi mencakar tanah sedalam kurang lebih 4 meter dari jalanan ber aspal,
dengan panas yang digiring keluar kipas angin yang berisik, diselingi
suara perempuan yang berteriak, “head shot”, bersumber dari dalam
“speaker” setiap unit komputer, ketika ada yang berhasil membunuh lawan
dengan satu tembakan di kepala dan suara musik cadas serta teriakan
kasar para gamers bercampur menjadi satu ini, ku yakin memiliki
spesifikasi komputer yang sudah bisa melenggang manis memainkan game
yang lumayan berat. Warnet tempat ku main sekarang, berada sekitar
1000meter, atau ku konversi saja, agar kalian tidak harus pusing membagi
1000 dengan 1000, sehingga didapat hasil kurang lebih 1 kilometer dari
tempat ku sarapan pagi tiap hari. ........eh bukan, maksudku tempat ku
kuliah setiap hari.
Aku orang yang tidak terlalu sering ke warnet, paling se-sekali saja, itu pun kalau Nanda yang ajak. Aku biasanya main dirumah dengan komputer lipat ku sendiri, di support prossesor core i5 buatan intel, yang disematkan di motheboard merek salah satu perusahaan IT yang setahuku cukup dikenal di kawasan Asia, Asus. Selalu menjadi kendaraan ku, memainkan game kesayangan ku di rumah.
Aku
memilih sering main di rumah dengan si Asus, sebab tidak perlu anggaran
perbulan yang besar untuk game. 20GB sebulan, dengan kocek 60ribu,
kurasa lebih hemat main dengan modem, di banding pergi ke warnet,
tentunya dengan resiko, bisa kerasukan si hantu. Kuota yang harusnya
lumayan besar itu, sejauh ini sering tersisa sepertiganya oleh ku.
Untuk
urusan voucher game, aku jarang mengalokasikan anggaran yang besar.
40ribu saja bagiku sudah cukup, untuk membeli item lucky box berisi,
wepon, armor, stone, alter, pet, serta item spesial lain penunjang char
ku di game. Judi.... Semua item spesial yang terbungkus di dalam lucky
box tadi, membutuhkan keberuntungan untuk mendapatkannya, sama hal nya
dengan berjudi, sebab item yang di keluarkan lucky box bersifat acak.
100ribu,.....
ya... itu uang yang ku keluarkan setiap bulan, memang terdengar bodoh,
mengalokasikan dana 100ribu perbulan, cuma untuk bermain game, tapi
setidak nya aku tidak lebih bodoh, dibanding si anak durhaka yang keluar
dana 600ribu perbulan.
<|-------|>
Pukul
11, malam minggu, tak terasa sudah 4jam sejak pukul 7 sore tadi, aku
dan Nanda menghuni lantai bawah warnet yang bersuhu panas ini. Memainkan
game online penghasil uang kami, Perfect World, “di google tertulis
begitu”. “Bray, lo coba ping deh dulu, biar ntar ga DC, itu pasti
jaringan Lay, kalo lu biarin lag kayak gitu mulu, ntar lu pasti dc bro”,
Nanda dengan suara datar, sedikit memaksa berkata kepadaku, tanpa
memalingkan tatapan dari monitor, menyuruhku untuk nge-ping ke google
dulu. “Tong, lu kasih tau party-an, bilangin Dr Tageh lagi nge-lag. Biar
gua ping google bentar”, “.........cepetan Geng”, suaraku tidak terlalu
keras berkata kepada Nanda, agar dia memberi tahu anggota party ku (tim
atau kelompok beranggotakan 2-10 char) kalau char ku (Dr Tageh) sedang
lag. Serius dan memaksa, Nanda balas menyauti ku.
Kurang satu menit, game ku lancar lagi, setelah nge-ping ke google. “Tong, lu gigit aja bos nya terus, biar gua yang nge-hit, kalo dah tinggal 20k gini, bos nya sering lari-sambil area”, sambil mengisap rokok mild putih, dengan tangan kiri meraih cangkir kopi, di samping monitor sebelah kiri, dengan nada suara santai Nanda menyeruh ku, tetap menggigit bos dungeon, agar selalu fokus menyerang ku, supaya anggota tim lain bisa bebas menyerang si bos, tanpa terkena serangan balik..... aku cuma membalas Nanda, dengan anggukan kepala tanpa bersuara, karna fokus menekan tombol skill penggigit.
“YEEESSSS!!!!, good job, Miki” dengan suara riang, sambil tertawa lebar, Nanda yang suka mengubah-ubah panggilan namaku, akhirnya menyebut namaku juga, memuji . Dia membuat dua orang bocah smp yang dari tadi sibuk mengumpat, karna tim PB nya kalah tiga skor, melirik ke arah Nanda. “yeee haaaa...., kan udah gua bilang Tong, kita pasti dapat uang rokok buat besok” sahut ku, sembari menyambat bungkusan rokok mild depan monitor Nanda yang sisa 4 batang lagi. “Lumayan lah, buat muter-muter besok”, balas Nanda, dengan menyeringai senang. sambil mematikan rokok yang tak disadarinya sudah tinggal puntung.
Menghabiskan
sisa rokok 3 batang tadi, sambil ketawa-ketawa ngelantur, bicara ngawur
soal game, karna masih sisa beberapa menit, sebelum paket biling 5 jam
kami habis. Lebih kurang setengah jam setelah itu. Tepatnya pukul 00.15
yang ditunjukkan oleh jam merek Seiko murah terpasang di dinding dekat
pintu keluar warnet. Setelah menyelesaikan administrasi pembayaran
biling, akhirnya dengan raut wajah mengantuk, kami memutuskan pulang ke
kos-an masing-masing.
Tidak ada komentar:
Budayakan komentar.....